Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diisukan akan diangkap Presiden Jokowi menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dengan menggantikan Tjahyo Kumolo.
Jika Ahok dilantik menjadi Mendagri, maka dirinya akan melantik Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih, Anies-Sandi pada Oktober 2017, jika Presiden dan Wakil Presiden berhalangan.
Sebelum Pilkada DKI berlangsung, Ahok pernah mengatakan dirinya mempunyai kemampuan untuk menjabat sebagai Mendagri.
"Saya katakan kasus ini dapat berpotensi terjadi perpecahan, belum lagi menurut pengamatan saya, Ahok itu mengalami kegagalan besar selama mejadi gubernur memimpin DKI Jakarta dan Ahok itu pembohong,” tegas Kan.
Kan juga menyoroti isu terkait Jokowi yang menginginkan Ahok sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Kan menilai hal itu sangatlah tidak etis. Ada beberapa faktor, pertama kata Kan, Ahok menyandang status terdakwa.
"Ahok juga tidak berintegritas. Nantinya hal itu akan menimbulkan pro dan kontra. Dan saat ini suhu politik di Jakarta masih cukup panas,” beber Kan.
Kan mengatakan, jika sampai Jokowi menjadikan Ahok sebagai Mendagri, secara politik akan merugikan Jokowi untuk kesekian kalinya. (Sumber: Kompas/Tribunnews).*
Isu itu beredar kabar di media sosial dan WhatsApp (WA).
Rumor yang beredar, Ahok akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta setelah dirinya kalah dari Pilkada DKI Jakarta 2017 dari Anies Baswedan.
Jika Ahok dilantik menjadi Mendagri, maka dirinya akan melantik Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih, Anies-Sandi pada Oktober 2017, jika Presiden dan Wakil Presiden berhalangan.
Ahok sendiri membantah kabar yang beredar bahwa dirinya akan mundur. "Enggak ada kata Ahok mengundurkan diri orangnya. Mana pernah Ahok mundur, maju terus," kata Ahok, Jumat (21/4/2017).
Dikabarkan, pada 25 Agustus 2017, Presiden akan melaksanakan reshuffle kabinet dan Ahok diangkat menjadi Mendagri. Menanggapi hal itu, Ahokhanya berkomentar singkat. "Ngapain?" kata Ahok.
Dikabarkan, pada 25 Agustus 2017, Presiden akan melaksanakan reshuffle kabinet dan Ahok diangkat menjadi Mendagri. Menanggapi hal itu, Ahokhanya berkomentar singkat. "Ngapain?" kata Ahok.
Sebelum Pilkada DKI berlangsung, Ahok pernah mengatakan dirinya mempunyai kemampuan untuk menjabat sebagai Mendagri.
Acuannya adalah berbagai pengalaman politiknya, yang pernah menjabat anggota DPRD, bupati, anggota DPR RI, hingga pada akhirnya menjadi Gubernur DKI.
"Tolong Pak Dirjen Mendagri, bukan saya kritik ini, Pak. Saya sanggup jadi Mendagri yang baik, Pak. Karena? Saya pernah bikin partai, jadi sekjen partai, dan 2,5 tahun di Komisi II DPR. Saya orang keuangan, soal politik, soal anggaran, saya ngerti," ujar Ahok.
Pengamat sosial dan hukum, Kan Hiung, menilai Ahok tidak pernah terpilih sebagai Gubernur DKI. Jabatan sebagai gubernur yang diemban Ahok hanyalah estafet atau meneruskan kepemimpinan Jokowi yang kini menjadi Presiden.
Kan mengatakan, segunung kasus dugaan korupsi yang melibatkan Ahok masih menjadi pertanyaan besar.
"Tolong Pak Dirjen Mendagri, bukan saya kritik ini, Pak. Saya sanggup jadi Mendagri yang baik, Pak. Karena? Saya pernah bikin partai, jadi sekjen partai, dan 2,5 tahun di Komisi II DPR. Saya orang keuangan, soal politik, soal anggaran, saya ngerti," ujar Ahok.
Pengamat sosial dan hukum, Kan Hiung, menilai Ahok tidak pernah terpilih sebagai Gubernur DKI. Jabatan sebagai gubernur yang diemban Ahok hanyalah estafet atau meneruskan kepemimpinan Jokowi yang kini menjadi Presiden.
Kan mengatakan, segunung kasus dugaan korupsi yang melibatkan Ahok masih menjadi pertanyaan besar.
"Saya katakan kasus ini dapat berpotensi terjadi perpecahan, belum lagi menurut pengamatan saya, Ahok itu mengalami kegagalan besar selama mejadi gubernur memimpin DKI Jakarta dan Ahok itu pembohong,” tegas Kan.
Kan juga menyoroti isu terkait Jokowi yang menginginkan Ahok sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Kan menilai hal itu sangatlah tidak etis. Ada beberapa faktor, pertama kata Kan, Ahok menyandang status terdakwa.
"Ahok juga tidak berintegritas. Nantinya hal itu akan menimbulkan pro dan kontra. Dan saat ini suhu politik di Jakarta masih cukup panas,” beber Kan.
Kan mengatakan, jika sampai Jokowi menjadikan Ahok sebagai Mendagri, secara politik akan merugikan Jokowi untuk kesekian kalinya. (Sumber: Kompas/Tribunnews).*