Sindir Polri, Panglima TNI Gatot Nurmantyo Baca Puisi 'Tapi Bukan Kami' di Rapimnas Golkar di Balikpapan.
Dalam kesempatan itu, Gatot memaparkan materi dengan tema ‘Menjaga Keutuhan Bangsa’.
Panglima TNI juga membacakan puisi berjudul ‘Tapi Bukan Kami’ karya Denny JA.
Lewat potongan video yang diupload Denny JA di akun twitter dan facebooknya, dia menuliskan soal isu ketidakadilan sosial yang relevan dengan kondisi saat ini.
Denny mengaku mendapatkan video itu dari Nurul Arifin, Ketua DPP Golkar bidang komunikasi dan media. "Saya senang jika semakin banyak pemimpin membaca puisi,” kata Denny.
Dirinya lalu mengutip ucapan John F Kennedy yang terkenal, ‘Jika saja semakin banyak politisi membaca puisi, dan semakin banyak penyair tahu politik, dunia akan lebih baik’.
Penjelasan Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto
Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto mengatakan, seolah-olah Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo membacakan puisi tersebut secara lengkap.
"Untuk menghindari salah persepsi pembacaan puisi tersebut, perlu saya jelaskan bahwa pada saat itu, Panglima TNI hanya membacakan potongan puisi," kata Wuryanto.
Kapuspen TNI menegaskan, pembacaan sepotong puisi tersebut untuk memberikan gambaran tentang Kebangsaan. Hal ini sesuai tema kepada peserta Rapimnas Golkar. Pernyataan Kapuspen TNI ini untuk menjawab kesimpang-siuran publik di media sosial.
"Video puisi tersebut dipublikasikan Puspen TNI melalui website www.tni.mil.id," terangnya dikutip Republika.
Puisi Lengkap Tapi Bukan Kami Punya
Berikut puisi lengkap 'Tapi Bukan Kami Punya' yang menjadi viral di media sosial.
Sungguh Jaka tak mengerti
Mengapa ia dipanggil ke sini.
Dilihatnya Garuda Pancasila
Tertempel di dinding dengan gagah.
Dari mata burung Garuda
Ia melihat dirinya
Dari dada burung Garuda
Ia melihat desa
Dari kaki burung Garuda
Ia melihat kota
Dari kepala burung Garuda
Ia melihat Indonesia
Lihatlah hidup di desa
Sangat subur tanahnya
Sangat luas sawahnya
Tapi bukan kami punya
Lihat padi menguning
Menghiasi bumi sekeliling
Desa yang kaya raya
Tapi bukan kami punya
Lihatlah hidup di kota
Pasar swalayan tertata
Ramai pasarnya
Tapi bukan kami punya
Lihatlah aneka barang
Dijual belikan orang
Oh makmurnya
Tapi bukan kami punya
Mei 2017