Melawan berita bohong alias hoax sebaiknya tidak menggunakan media besar atau media arus utama (mainstream), tetapi melalui konferensi pers.
Demikian dikemukakan Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Johan Budi. Ia menilai, informasi bohong sebaiknya tidak dilawan melalui media mainstream. Pemerintah disarankan melakukan konferensi pers untuk menanggapi pemberitaan hoax.
"Kalau hoax berasal dari media sosial, jangan dilawan media mainstream. Jadi main juga di media sosial,” kata Johan , Jumat (3/3/2017).
Bila informasi tersebut sudah masuk ke dalam media mainstream, menurut Johan, maka pemerintah baru bisa menanggapinya melalui media mainstream.
Johan jua mengaku khawatir dengan media mainstream yang kerap menggunakan informasi di media sosial sebagai sumber informasi. Padahal, informasi itu dipertanyakan kebenarannya.
Johan menceritakan pengalamannya ketika masih di KPK. Ada sebuah akun anonim di media sosial yang mencitrakan buruk pimpinan KPK. Awak media langsung mengonfirmasi kabar tersebut dengan alasan memenuhi standar cover both side.
"Luar biasa anonim dikonfirmasi ke sumber resmi sebagai cover both side. Saya enggak mau jawab. Saya bilang, kamu telusuri dulu darimana informasinya,” ujar Johan dikutip Lampung Post.*
"Kalau hoax berasal dari media sosial, jangan dilawan media mainstream. Jadi main juga di media sosial,” kata Johan , Jumat (3/3/2017).
Bila informasi tersebut sudah masuk ke dalam media mainstream, menurut Johan, maka pemerintah baru bisa menanggapinya melalui media mainstream.
Johan jua mengaku khawatir dengan media mainstream yang kerap menggunakan informasi di media sosial sebagai sumber informasi. Padahal, informasi itu dipertanyakan kebenarannya.
Johan menceritakan pengalamannya ketika masih di KPK. Ada sebuah akun anonim di media sosial yang mencitrakan buruk pimpinan KPK. Awak media langsung mengonfirmasi kabar tersebut dengan alasan memenuhi standar cover both side.
"Luar biasa anonim dikonfirmasi ke sumber resmi sebagai cover both side. Saya enggak mau jawab. Saya bilang, kamu telusuri dulu darimana informasinya,” ujar Johan dikutip Lampung Post.*