Lagi Flu Pilek Demam Dites Pasti Positif Covid-19, Benarkah?

Lagi Flu Pilek Demam Dites Pasti Positif Covid-19, Benarkah?

Sebuah video viral berisi pesan agar kalau lagi sakit flu, pilek, demam, jangan tes Covid-19, karena hasilnya akan positif. Benarkah?

Dilansir dari Times of India, ketika mengaitkan flu biasa dengan tes Covid-19 positif, semuanya tergantung pada tes antibodi.

Tes ini mengambil sampel darah dan mendeteksi protein khusus penyakit yang diproduksi oleh sel darah putih untuk melawan virus dan mencari tahu apakah seseorang pernah mengalami infeksi sebelumnya. Namun, mereka tidak boleh bingung dengan tes diagnostik.

Sesuai laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), "hasil tes positif menunjukkan Anda mungkin memiliki antibodi dari infeksi virus yang menyebabkan Covid-19.

Namun, ada kemungkinan hasil positif berarti Anda memiliki antibodi dari infeksi virus yang berbeda dari keluarga virus yang sama (disebut coronavirus). "

Dalam hal flu, virus yang menentukannya dan yang menentukan virus corona sangat berbeda. Flu disebabkan oleh virus influenza, bukan virus corona.

Oleh karena itu, terjangkit flu atau divaksinasi tidak akan memberikan hasil positif untuk Covid-19. Menurut juru bicara Food and Drug Administration (FDA), semua tes yang diizinkan oleh mereka untuk virus corona secara khusus diperiksa untuk reaktivitas silang dengan virus influenza. Tapi tidak satu pun dari mereka yang mengamati reaktivitas silang dengan tes manapun.

Berdasarkan penelitian baru-baru ini, klaim bahwa vaksin flu biasa, demam, dan semuanya akan menghasilkan tes positif untuk virus corona baru sama sekali tidak benar.

Tes Covid-19 menargetkan bentuk materi atau protein genetik yang spesifik dan berbeda. Oleh karena itu, kecil kemungkinan infeksi, penyakit, atau vaksin lain akan memengaruhi tes virus Corona.

Ada kemungkinan flu biasa akan menghasilkan hasil positif dalam tes antibodi, tetapi tes tersebut tidak digunakan untuk mendiagnosis Covid-19.

Hal senada dikemukakan, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, RA Adaninggar. Dilansir Bisnis, ia mengatakan, gejala Covid-19 mirip dari flu, namun bukan berarti penderita flu positif Covid-19. 

Oleh karena itu setiap masyarakat tetap harus tes untuk mengetahui apakah gejala tersebut akibat virus Covid-19 atau hanya flu. 

"Gejala flu dan Covid-19 bisa demam, batuk, sakit kepala, namun itu tetap harus di tes untuk melihat ini Covid-19 atau bukan. Dan bukan berarti ketika saat flu setelah di swab hasilnya pasti akan positif. Ini sangat missinformasi,"@drningz. 

Menurut Ning, sangat menyedihkan jika informasi yang salah itu disebar luaskan oleh yang seharusnya bisa jadi panutan. 

Melakukan tes itu justru sangat penting untuk mencegah penularan. Ketika sedang flu seseorang tidak perlu cemas jika malah akan terluar atau langsung di vonis Covid-19. 

Alat tes Covid-19 hampir tidak mungkin mendeteksi virus lain selain virus Covid-19. Maka dari itu jika hanya sedang flu alat tersebut tidak akan mendeteksi adanya virus Covid-19. 

Covid 80 persen bisa sembuh, tapi 20 persen harus mengalami gejala berat dan 5 persen meninggal. 

Karena Covid-19 besifat random, dengan melakukan tes bisa melindungi keluarga dan orang sekitar dengan mendapatkan penanganan yang tepat. 

"Anda tidak pernah tahu ada di kelompok yang mana. Semakin tidak terdiagnosis, penanganan tidak akan optimal. Maka dari itu jangan egois dengan tidak melakukan tes," tutup Ning.*

Previous Post Next Post