Sumber di internal Demokrat mengatakan, ketiga partai menyepakati cawapres Anies Baswedan berasal luar non-parpol, yakni Ahmad Heryawan (Aher) dari PKS dan AHY dari Demokrat.
Pertemuan demi pertemuan tim kecil koalisi Nasdem-Demokrat-PKS akhirnya menyepakani AHY jadi pendamping Anies.
Merdeka memberitakan, Anies tidak mungkin mengambil cawapres dari PKS. Karena dinamika politik yang terjadi saat ini. "Nanti saya dianggap terlalu kanan," kata Anies kepada Benny ditirukan sumber.
Koalisi ini sepakat bahwa tujuannya adalah harus menang di Pemilu 2024. Oleh sebab itu, dibutuhkan konfigurasi yang tepat dalam menentukan Cawapres.
Anies menilai, saat ini yang sangat mungkin dengan teori kemenangan itu adalah AHY.
Dalam sejumlah lembaga survei menyatakan, Demokrat adalah parpol tertinggi di antara NasDem dan PKS. Sementara jumlah kursi di DPR sekarang, Demokrat lebih banyak ketimbang PKS.
Karena itulah, peluang AHY menjadi Cawapres Anies kian besar. Dikabarkan, bulan depan Koalisi Perubahan berencana melakukan deklarasi.
"Sudah 95 persen Anies-AHY. Mudah-mudahan berjalan lancar," tutur sumber.
Namun, deklarasi koalisi Nasdem-Demokrat-PKS nantinya belum tentu langsung mengumumkan capres dan cawapres di Pilpres 2024. Bisa jadi hanya sekadar koalisi parpol, atau koalisi dan capresnya. Tapi tak ditutup kemungkinan deklarasi sekaligus perkenalkan capres dan cawapres.*
Namun, deklarasi koalisi Nasdem-Demokrat-PKS nantinya belum tentu langsung mengumumkan capres dan cawapres di Pilpres 2024. Bisa jadi hanya sekadar koalisi parpol, atau koalisi dan capresnya. Tapi tak ditutup kemungkinan deklarasi sekaligus perkenalkan capres dan cawapres.*